Rosi R

01 Mei 2024 00:14

Iklan

Iklan

Rosi R

01 Mei 2024 00:14

Pertanyaan

Pengaruh budaya pop Korea Selatan telah merambah di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia Hal tersebut juga lebih dikenal dengan istilah Korean Wave. Menurutmu, apakah fenomena tersebut dapat menjadi sebuah ancaman nonmiliter bagi bangsa Indonesia? Jelaskan pendapatmu!


25

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Dea K

01 Mei 2024 00:35

Jawaban terverifikasi

<p>Fenomena Korean Wave atau gelombang Korea telah menjadi salah satu tren budaya yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Meskipun pada dasarnya Korean Wave memberikan dampak positif seperti meningkatkan keberagaman budaya dan ekonomi global, namun beberapa pihak mengkhawatirkan dampak negatif yang mungkin timbul. Namun, apakah Korean Wave dapat dianggap sebagai ancaman nonmiliter bagi bangsa Indonesia?</p><p>&nbsp;</p><p>Sebagai sebuah fenomena budaya, Korean Wave mungkin memiliki beberapa dampak yang dapat dianggap sebagai ancaman nonmiliter, terutama dalam konteks pengaruhnya terhadap budaya lokal dan identitas nasional. Beberapa pertimbangan yang mungkin menjadi dasar penilaian terhadap ancaman nonmiliter Korean Wave bagi Indonesia adalah sebagai berikut:</p><ul><li><strong>Dominasi Budaya Asing</strong>: Penyebaran budaya Korea Selatan, termasuk musik, drama, makanan, dan gaya hidup, dapat menggusur atau menggeser budaya lokal Indonesia. Hal ini dapat mengancam keberagaman budaya Indonesia dan menimbulkan kekhawatiran tentang kehilangan identitas budaya.</li><li><strong>Pengaruh Terhadap Generasi Muda</strong>: Korean Wave sering kali menarik perhatian generasi muda, dan terlalu banyak terpapar pada budaya pop asing dapat menggeser nilai-nilai lokal dan tradisional. Hal ini bisa menyebabkan perubahan perilaku dan pola pikir yang mungkin tidak selaras dengan nilai-nilai budaya dan tradisi Indonesia.</li><li><strong>Ketergantungan Ekonomi</strong>: Kepopuleran produk-produk Korea, seperti kosmetik, fashion, dan makanan, dapat menciptakan ketergantungan ekonomi terhadap Korea Selatan. Jika terjadi gangguan ekonomi di Korea Selatan, hal ini dapat berdampak negatif pada perekonomian Indonesia.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa Korean Wave juga memiliki banyak manfaat positif, seperti meningkatkan pariwisata, memperluas wawasan budaya, dan memperkenalkan nilai-nilai positif seperti kerja keras dan keramahan. Selain itu, pemerintah Indonesia juga memiliki peran dalam mengelola dampak Korean Wave agar tidak merusak keberagaman budaya dan identitas nasional.</p><p>&nbsp;</p><p>Jadi, sementara Korean Wave dapat dianggap sebagai ancaman nonmiliter bagi budaya dan identitas nasional Indonesia, pendekatan yang lebih konstruktif mungkin adalah dengan mengambil langkah-langkah untuk menjaga keberagaman budaya, menggalakkan apresiasi terhadap budaya lokal, dan mengelola pengaruh budaya asing secara bijaksana.</p>

Fenomena Korean Wave atau gelombang Korea telah menjadi salah satu tren budaya yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Meskipun pada dasarnya Korean Wave memberikan dampak positif seperti meningkatkan keberagaman budaya dan ekonomi global, namun beberapa pihak mengkhawatirkan dampak negatif yang mungkin timbul. Namun, apakah Korean Wave dapat dianggap sebagai ancaman nonmiliter bagi bangsa Indonesia?

 

Sebagai sebuah fenomena budaya, Korean Wave mungkin memiliki beberapa dampak yang dapat dianggap sebagai ancaman nonmiliter, terutama dalam konteks pengaruhnya terhadap budaya lokal dan identitas nasional. Beberapa pertimbangan yang mungkin menjadi dasar penilaian terhadap ancaman nonmiliter Korean Wave bagi Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Dominasi Budaya Asing: Penyebaran budaya Korea Selatan, termasuk musik, drama, makanan, dan gaya hidup, dapat menggusur atau menggeser budaya lokal Indonesia. Hal ini dapat mengancam keberagaman budaya Indonesia dan menimbulkan kekhawatiran tentang kehilangan identitas budaya.
  • Pengaruh Terhadap Generasi Muda: Korean Wave sering kali menarik perhatian generasi muda, dan terlalu banyak terpapar pada budaya pop asing dapat menggeser nilai-nilai lokal dan tradisional. Hal ini bisa menyebabkan perubahan perilaku dan pola pikir yang mungkin tidak selaras dengan nilai-nilai budaya dan tradisi Indonesia.
  • Ketergantungan Ekonomi: Kepopuleran produk-produk Korea, seperti kosmetik, fashion, dan makanan, dapat menciptakan ketergantungan ekonomi terhadap Korea Selatan. Jika terjadi gangguan ekonomi di Korea Selatan, hal ini dapat berdampak negatif pada perekonomian Indonesia.

 

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa Korean Wave juga memiliki banyak manfaat positif, seperti meningkatkan pariwisata, memperluas wawasan budaya, dan memperkenalkan nilai-nilai positif seperti kerja keras dan keramahan. Selain itu, pemerintah Indonesia juga memiliki peran dalam mengelola dampak Korean Wave agar tidak merusak keberagaman budaya dan identitas nasional.

 

Jadi, sementara Korean Wave dapat dianggap sebagai ancaman nonmiliter bagi budaya dan identitas nasional Indonesia, pendekatan yang lebih konstruktif mungkin adalah dengan mengambil langkah-langkah untuk menjaga keberagaman budaya, menggalakkan apresiasi terhadap budaya lokal, dan mengelola pengaruh budaya asing secara bijaksana.


Iklan

Iklan

Nanda R

Gold

01 Mei 2024 01:25

Jawaban terverifikasi

<p>Fenomena Korean Wave memang telah memiliki dampak yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Meskipun dapat membawa manfaat seperti meningkatkan minat terhadap budaya Korea dan industri kreatif, ada juga potensi ancaman nonmiliter yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, dominasi budaya Korea dalam industri hiburan bisa mengancam keberagaman budaya lokal Indonesia dan meningkatkan ketergantungan terhadap produk dan konten asing. Namun, dengan pendekatan yang tepat, Indonesia bisa mengambil manfaat dari Korean Wave sambil tetap memperkuat identitas budaya lokalnya.</p>

Fenomena Korean Wave memang telah memiliki dampak yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Meskipun dapat membawa manfaat seperti meningkatkan minat terhadap budaya Korea dan industri kreatif, ada juga potensi ancaman nonmiliter yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, dominasi budaya Korea dalam industri hiburan bisa mengancam keberagaman budaya lokal Indonesia dan meningkatkan ketergantungan terhadap produk dan konten asing. Namun, dengan pendekatan yang tepat, Indonesia bisa mengambil manfaat dari Korean Wave sambil tetap memperkuat identitas budaya lokalnya.


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

HOS Cokroaminoto, Yang Guru Bangsa Haji Tjokroaminoto adalah anak kedua dari 12 bersaudara dari ayah barname RM Tjokroamiseno, salah seorang pejabat pemerintahan pada saat itu. Kakaknya, RM. Adipati Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai Bupati Ponorogo Tjokro lahir di Tegalsari, Ponorogo, Jawa Timur, pada tanggal 16 Agustus 1882. Awalnya kehidupan Tjokro terbilang biasa-basa saja. Semasa kecil ia dikenal sebagai anak yang nakal dan suka berkelahi. Setelah beberapa kali berpindah sekolah, akhirnya ia berhasil menyelesaikan sekolahnya di osvia (sekolah calon pegawai pervarintah atau pamong praja di Magelang pada tahun 1902. Setelah menamatkan osvia, Tjokro bekerja sebagai seorang juru tulis di Ngawi, Jawa Timur Tiga tahun kemudian ia bekerja di perusahaan dagang di Surajaya. Keindahannya ke Surajaya membawanya terjun ke dunia politik. Di kota pahlawan itu Tjokro kemudian bergabung dalam Sarekat Dagang Islam (sdi pimpinan H. Samanhudi, la menyarankan agar SDI diubah menjadi partai politik. SDI kemudian resmi diubah menjadi Sarekat Islam (50) dan Tjokro menjadi Ketua SI pada tanggal 10 Sepetember 1912. Tjokroaminoto dipercaya untuk memangiku jabatan ketua setelah sebelumnya menjabat sebagai komisaris Sl. Di bawah kepemimpinannya, Sl mengalami kemajuan pesat dan berkembang menjadi partai massa sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Belanda. Pemerintah Hindia Belanda berupaya menghalangi St yang termasuk organisasi Islam terbesar pa anak tu. Pemerintah kolonial sangat membatasi kekuasaan pengurus pusat Si agar mudah di dipengaruhi pangreh praja setempat. Situasi itu menjadikan Sl menghadapi kesenjangan antara p dan daerah yang menyebabkan kesulitan dalam mobilisasi para anggotanya. G 57 tahap Thidangka ke by Iharaar magedi inspire smu generasi muda Pada periode tahun 1912-1916, Tjokroaminoto dan para pemimpin Si lainnya sedikit bersikap moderat terhadap pamarntah Belancia. Mereka memperjuangkan penegakan hak-hak manusia sewa meningkatkan taraf hidup masyarakat. Tapi sejak tahun 1916, menghadapi pembentukan Dewan Rakyat 8. sana m jadi hangat. Dalam kongres kongres 51, Tjokroaminoto mulai melancarkan ide pembentukan kation (bangsa) dan pemerintahan sendiri. Sebagai reaksi terhadap seni Novembar (November beloftemt, Gubernur Jenderal dan Limburgh Stanum, Tjokroaminoto selaku wakil SI delam Volksraad bersama sastrawan, aktivis, jurnalis Adul Kuis, Cipto Mangunkusumo mengajukan mosi yang kemudian dikenal dengan Mosi Tjokroaminoto pada tanggal 25 November 1918. Mereka menuntut Pertama, pembentukan Dewan Negara di mana penduduk semua wakil dari kerajaan. Kedua, pertanggungjawaban departemen/pemerintah Hindia Belanda terhadap perwakilan rakyat. Tiga, pertanggungjawaban terhadap perwakilan rakyat. Keempat, reformasi pemerintahan dan desentralisasi. Intinya, mereka menuntut pemerintah Belanda membentuk parlemen yang anggotama dipilih dari rakyat dan oleh rakyat Pemerintah sendiri dituntut bertanggung jawab pada parlemen Namun, oleh Ketua Parlemen Belanda, tuntutan tersebut dianggap hanya fantasi belaka. Selanjutnya, pada kongres gas ona SI di Yogyakata tanggal 2-6 Maret 1921, SI pimpinan Tjokro . memberikan reaksi atas sikap pemerintah Belanda tersebut dengan merumuskan tujuan perjuangan politik Sl sebagai, Untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan Belanda. Selama hidupnya, Tjokroaminoto merupakan sosok yang berpengaruh besar terhadap tokoh-tokoh muda pergerakan nasional saat itu. Keahliannya berpidato ia gunakan untuk mengecam kesewenang wenangan pemerintah Belanda. Semasa perjuangannya, dia misalnya mengecam perampasan tanah oleh Belanda untuk dijadikan perkebunan milik Belanda. la juga mendesak Sumatera Landsyndicaat supaya mengembalikan tanah rakyat di Gunung Seminung (tepi Danau Danau, Sumatera Selatan). Nasib para dokter pribumi juga turut diperjuangkannya dengan menuntut kesetaraan kedudukan antara dokter Indonesia dengan dokter Belanda. Pada tahun 1920, Tjokro dijebloskan ke penjara dengan tuduhan marghasut dan mempersiapkan pemberontakan untuk menggulingkan pemerintah Belanda. Pada Apris 1922, setelah tujuh bulan meringkuk di penjara, ia kemudian dibebaskan. cokroaminoto kemudian diminta kembali untuk duduk am Volksraad, namun permintaan itu ditolaknya kerena ia sudah tak mau lagi bekerja sama dengan pemerintah Belanda Sebagai tokoh masyarakat, pemerintah koloria menjulukinya sebagai de Ongekroonde Kuning dan Jasa (Raja Jawa yang tidak bermahkota atau tidak dinobatkan). Pengaruh Tjokro yang Luas menjadikannya sebagai tokoh panutan masyarakat. Karena alasan itu pula maka R.M. Soekemi Sesrodihardjo mengirimkan anaknya Soekamo untuk pendidikan dengan in de kost di rumahnya. Selain menjadi politikus, Tjokroaminoto aktif menulis karangan di majalah dan surat kabar. Salah satu karyanya ialah buku yang berjudul Islam dan Nasionalisme. Tjokroaminoto menghembuskan napasnya yang terakhir pada tanggal 17 Desember 1934 di Yogyakata pada usia 51 tahun. Atas jasa-jasanya kepada negara, Haji Gemar Siad Cokroaminoto dianugerahkan gelar pahlawan Kemerdekaan Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No.590 Tahun 1961, tanggal 9 Nopember 1961. 1. carilah gagasan penjelas dari teks diatas 2. carilah keteladanan atau hikmah dari teks diatas

1

0.0

Jawaban terverifikasi

Kutipan berikut untuk soal nomor 1-3. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) bukan istilah baru dalam dunia pendidikan. PJJ telah ada sejak 1984. Awal mulanya PJJ telah ada dan diterapkan di Universitas Terbuka sehingga kegiatan ini bukan menjadi kendala bagi lembaga perguruan tinggi di Indonesia untuk menggunakan sistem serupa. Pandemi Covid-19 yang mewabah pada berbagai sektor, termasuk bidang pendidikan. Berdasarkan data dari UNESCO hingga 13 Maret 2020, ada 61 negara di Afrika, Asia, Eropa, Timur Tengah, Amerika Utara, dan Amerika Selatan yang telah mengumumkan atau menerapkan pembatasan pembelajaran sekolah, serta universitas. Munculnya pandemi menuntut sejumlah lembaga pendidikan termasuk lembaga pendidikan tinggi untuk melakukan sebuah inovasi pembelajaran. Tujuannya agar pelaksanaan perkuliahan dapat tetap berjalan baik dengan memanfaatkan layanan pendidikan berbasis internet. Kita hanya perlu sedikit tekun dan melek teknologi agar tidak ketinggalan dalam belajar. Dalam memberikan penugasan kepada siswa atau mahasiswa, pendidik harus lebih mumpuni. Pendidik juga harus menguasai sejumlah fitur terkait dengan mata pelajaran atau mata kuliah. Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh memang tidak lepas dari berbagai kendala, seperti terbatasnya akses internet dan perangkat yang dimiliki oleh siswa atau mahasiswa. Kondisi ini bukanlah menjadi suatu penghambat bagi guru atau dosen untuk melakukan inovasi, utamanya ketika pembelajaran secara daring. Apalagi Pemerintah juga telah memberikan bantuan subsidi pulsa atau kuota untuk tenaga pengajar dan siswa 2. Tentukan kalimat dengan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan harapan, serta adverbia kualitatif dan kuantitatif dalam kutipan artikel tersebut!

2

5.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Baca teks berikut! Keberagaman adalah anugerah bagi Indonesia karena keberagaman Indonesia memiliki banyak potensi dan kekayaan yang luar biasa. Jika dilihat secara global, Indonesia adalah penghasil gas alam cair terbesar di dunia (20 persen dari suplai seluruh dunia), produsen timah terbesar Indonesia juga memiliki terumbu karang terkaya di dunia Indonesia menempati peringkat pertama dalam produk pertanian, yaitu cengkeh dan pala serta peringkat kedua penghasil karet alam dan minyak sawit mentah. Selain itu. Indonesia adalah pengekspor terbesar kayu lapis yaitu sekitar 80 persen di pasar dunia. Indonesia juga memiliki jenis bunga anggrek terbanyak di dunia yaitu sekitar 6 ribu jenis bunga anggrek, termasuk bunga anggrek hitam yang langka dan hanya terdapat di Papua. Indonesia adalah negara mantim terluas di dunia dan memiliki hutan bakau terbesar Sungguh karunia yang luar biasa. Wajar jika ada negara yang ingin memiliki kekayaan atau ingin mengakui budaya atau kesenian Indonesia sebagai budaya asli negara lain. 5. Apa kesimpulan wacana tersebut? A. Keberagaman budaya daerah merupakan potensi dan anugerah yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. B. Kekayaan alam dan keberagaman budaya Indonesia merupakan anugerah yang perlu dijaga kelestariannya. C. Indonesia merupakan salah satu negara besar yang kaya akan keberagaman budaya dan alam yang indah D. Kekayaan alam yang berlimpah dan budaya Indonesia yang beragam menjadi pesona tersendiri bagi negara lain,

40

0.0

Jawaban terverifikasi

Kutipan berikut untuk soal nomor 1-3. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) bukan istilah baru dalam dunia pendidikan. PJJ telah ada sejak 1984. Awal mulanya PJJ telah ada dan diterapkan di Universitas Terbuka sehingga kegiatan ini bukan menjadi kendala bagi lembaga perguruan tinggi di Indonesia untuk menggunakan sistem serupa. Pandemi Covid-19 yang mewabah pada berbagai sektor, termasuk bidang pendidikan. Berdasarkan data dari UNESCO hingga 13 Maret 2020, ada 61 negara di Afrika, Asia, Eropa, Timur Tengah, Amerika Utara, dan Amerika Selatan yang telah mengumumkan atau menerapkan pembatasan pembelajaran sekolah, serta universitas. Munculnya pandemi menuntut sejumlah lembaga pendidikan termasuk lembaga pendidikan tinggi untuk melakukan sebuah inovasi pembelajaran. Tujuannya agar pelaksanaan perkuliahan dapat tetap berjalan baik dengan memanfaatkan layanan pendidikan berbasis internet. Kita hanya perlu sedikit tekun dan melek teknologi agar tidak ketinggalan dalam belajar. Dalam memberikan penugasan kepada siswa atau mahasiswa, pendidik harus lebih mumpuni. Pendidik juga harus menguasai sejumlah fitur terkait dengan mata pelajaran atau mata kuliah. Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh memang tidak lepas dari berbagai kendala, seperti terbatasnya akses internet dan perangkat yang dimiliki oleh siswa atau mahasiswa. Kondisi ini bukanlah menjadi suatu penghambat bagi guru atau dosen untuk melakukan inovasi, utamanya ketika pembelajaran secara daring. Apalagi Pemerintah juga telah memberikan bantuan subsidi pulsa atau kuota untuk tenaga pengajar dan siswa 1. Tentukan struktur kutipan artikel tersebut!

1

5.0

Jawaban terverifikasi