Anonim A

03 Mei 2024 13:24

Iklan

Iklan

Anonim A

03 Mei 2024 13:24

Pertanyaan

menghubungkan pengaruh tersebut dengan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia.


66

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Salsabila M

Community

03 Mei 2024 14:24

Jawaban terverifikasi

<p>mari kita hubungkan faktor pendorong, penghambat, dan manfaat perdagangan dengan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia pada masa lampau:</p><p><strong>Faktor Pendorong:</strong></p><ol><li><strong>Keanekaragaman Sumber Daya</strong>: Indonesia kaya akan sumber daya alam seperti rempah-rempah, emas, dan tekstil yang menarik minat bangsa Eropa untuk menjalankan perdagangan.</li><li><strong>Permintaan Pasar</strong>: Di Eropa, terdapat permintaan yang tinggi akan rempah-rempah dan barang-barang mewah yang dapat ditemukan di Indonesia, seperti sutra dan porselen.</li><li><strong>Infrastruktur Transportasi</strong>: Bangsa Eropa memanfaatkan kemajuan teknologi navigasi mereka dan membangun jaringan transportasi laut yang efisien, yang memudahkan perdagangan dengan Indonesia.</li><li><strong>Kebijakan Pemerintah</strong>: Beberapa negara Eropa mengeluarkan kebijakan yang mendukung ekspedisi dan perdagangan, seperti diberikannya izin eksplorasi dan monopoli perdagangan kepada perusahaan-perusahaan tertentu.</li></ol><p><strong>Faktor Penghambat:</strong></p><ol><li><strong>Tarif dan Hambatan Non-Tarif</strong>: Pemerintah Indonesia memberlakukan tarif tinggi atau hambatan non-tarif terhadap perdagangan dengan bangsa Eropa untuk melindungi kepentingan lokal.</li><li><strong>Jarak Geografis</strong>: Jarak jauh antara Indonesia dan Eropa menyulitkan dan meningkatkan biaya perdagangan, terutama pada zaman tersebut yang tidak ada teknologi transportasi modern.</li><li><strong>Keterbatasan Infrastruktur</strong>: Kurangnya infrastruktur transportasi yang baik di Indonesia pada masa itu dapat menghambat perdagangan dengan Eropa.</li><li><strong>Perbedaan Budaya dan Bahasa</strong>: Perbedaan budaya dan bahasa dapat menjadi hambatan komunikasi dan negosiasi antara bangsa Eropa dan penduduk asli Indonesia.</li><li><strong>Ketidakpastian Politik dan Ekonomi</strong>: Ketidakstabilan politik di Indonesia pada masa itu, seperti persaingan antar kerajaan, dapat menyulitkan dan menghambat perdagangan dengan bangsa Eropa.</li></ol><p><strong>Manfaat:</strong></p><ol><li><strong>Peningkatan Pendapatan</strong>: Perdagangan dengan bangsa Eropa meningkatkan pendapatan bagi pedagang lokal di Indonesia.</li><li><strong>Diversifikasi Barang</strong>: Indonesia dapat mendiversifikasi barang yang diperdagangkan, sehingga memperkaya pilihan barang dan layanan yang tersedia di pasar Eropa.</li><li><strong>Transfer Teknologi</strong>: Kontak dengan bangsa Eropa membawa transfer teknologi dan pengetahuan baru ke Indonesia, yang dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi di berbagai sektor.</li><li><strong>Peningkatan Kesejahteraan</strong>: Perdagangan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat Indonesia, seperti penciptaan lapangan kerja dan peningkatan standar hidup bagi mereka yang terlibat dalam perdagangan.</li><li><strong>Konektivitas Regional</strong>: Perdagangan dengan bangsa Eropa memperkuat konektivitas regional dan membawa Indonesia ke dalam jaringan perdagangan global yang lebih besar, membuka pintu untuk kerja sama lintas budaya dan ekonomi.</li></ol>

mari kita hubungkan faktor pendorong, penghambat, dan manfaat perdagangan dengan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia pada masa lampau:

Faktor Pendorong:

  1. Keanekaragaman Sumber Daya: Indonesia kaya akan sumber daya alam seperti rempah-rempah, emas, dan tekstil yang menarik minat bangsa Eropa untuk menjalankan perdagangan.
  2. Permintaan Pasar: Di Eropa, terdapat permintaan yang tinggi akan rempah-rempah dan barang-barang mewah yang dapat ditemukan di Indonesia, seperti sutra dan porselen.
  3. Infrastruktur Transportasi: Bangsa Eropa memanfaatkan kemajuan teknologi navigasi mereka dan membangun jaringan transportasi laut yang efisien, yang memudahkan perdagangan dengan Indonesia.
  4. Kebijakan Pemerintah: Beberapa negara Eropa mengeluarkan kebijakan yang mendukung ekspedisi dan perdagangan, seperti diberikannya izin eksplorasi dan monopoli perdagangan kepada perusahaan-perusahaan tertentu.

Faktor Penghambat:

  1. Tarif dan Hambatan Non-Tarif: Pemerintah Indonesia memberlakukan tarif tinggi atau hambatan non-tarif terhadap perdagangan dengan bangsa Eropa untuk melindungi kepentingan lokal.
  2. Jarak Geografis: Jarak jauh antara Indonesia dan Eropa menyulitkan dan meningkatkan biaya perdagangan, terutama pada zaman tersebut yang tidak ada teknologi transportasi modern.
  3. Keterbatasan Infrastruktur: Kurangnya infrastruktur transportasi yang baik di Indonesia pada masa itu dapat menghambat perdagangan dengan Eropa.
  4. Perbedaan Budaya dan Bahasa: Perbedaan budaya dan bahasa dapat menjadi hambatan komunikasi dan negosiasi antara bangsa Eropa dan penduduk asli Indonesia.
  5. Ketidakpastian Politik dan Ekonomi: Ketidakstabilan politik di Indonesia pada masa itu, seperti persaingan antar kerajaan, dapat menyulitkan dan menghambat perdagangan dengan bangsa Eropa.

Manfaat:

  1. Peningkatan Pendapatan: Perdagangan dengan bangsa Eropa meningkatkan pendapatan bagi pedagang lokal di Indonesia.
  2. Diversifikasi Barang: Indonesia dapat mendiversifikasi barang yang diperdagangkan, sehingga memperkaya pilihan barang dan layanan yang tersedia di pasar Eropa.
  3. Transfer Teknologi: Kontak dengan bangsa Eropa membawa transfer teknologi dan pengetahuan baru ke Indonesia, yang dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi di berbagai sektor.
  4. Peningkatan Kesejahteraan: Perdagangan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat Indonesia, seperti penciptaan lapangan kerja dan peningkatan standar hidup bagi mereka yang terlibat dalam perdagangan.
  5. Konektivitas Regional: Perdagangan dengan bangsa Eropa memperkuat konektivitas regional dan membawa Indonesia ke dalam jaringan perdagangan global yang lebih besar, membuka pintu untuk kerja sama lintas budaya dan ekonomi.

Iklan

Iklan

Kevin L

Bronze

05 Mei 2024 02:13

Jawaban terverifikasi

Bagaimana pengaruh globalisasi terkait dengan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia: 1. Permintaan Rempah-rempah yang Tinggi di Eropa - Rempah-rempah seperti lada, cengkeh, pala, dan lada hitam sangat dibutuhkan di Eropa untuk pengawetan makanan, obat-obatan, dan bumbu masakan. - Harga rempah-rempah di Eropa sangat mahal karena pasokan yang terbatas dan harus melalui banyak perantara. - Bangsa Eropa, terutama Portugis dan Belanda, berusaha mencari jalur perdagangan langsung ke sumber rempah-rempah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. 2. Persaingan Perdagangan Rempah-rempah - Bangsa Eropa saling bersaing untuk menguasai perdagangan rempah-rempah yang sangat menguntungkan. - Portugis dan Belanda berusaha mendapatkan monopoli perdagangan rempah-rempah dengan mendirikan pos-pos dagang dan benteng di Indonesia. - Persaingan ini menyebabkan terjadinya konflik dan perang antara bangsa Eropa untuk memperebutkan penguasaan atas perdagangan rempah-rempah. 3. Kolonialisme dan Imperialisme Bangsa Eropa - Untuk menguasai perdagangan rempah-rempah, bangsa Eropa melakukan ekspansi kolonial ke Indonesia. - Mereka mendirikan pemerintahan kolonial, mengeksploitasi sumber daya alam, dan menguasai perdagangan di Indonesia. - Praktik kolonialisme ini berdampak pada perubahan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. 4. Globalisasi Perdagangan Rempah-rempah - Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia merupakan bagian dari proses globalisasi perdagangan rempah-rempah. - Perdagangan rempah-rempah menghubungkan Indonesia dengan pasar global, terutama Eropa. - Proses ini menyebabkan terjadinya pertukaran budaya, teknologi, dan informasi antara Indonesia dan Eropa. Jadi, pengaruh globalisasi terkait dengan permintaan rempah-rempah yang tinggi di Eropa menjadi faktor utama yang mendorong bangsa Eropa untuk datang dan menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Hal ini kemudian berkembang menjadi praktik kolonialisme dan imperialisme yang berdampak luas bagi Indonesia.


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Arjuna berteman akrab dengan Bambang. Mereka satu kelas dan berasal dari suku yang sama yaitu Jawa. Dalam berkomunikasi di sekolah, Arjuna sering menggunakan bahasa Jawa. Namun, Bambang selalu menanggapinya dengan bahasa Indonesia karena teman-teman mereka berasal dari berbagai daerah. Perilaku Bambang sesuai dengan Pancasila yakni .... A. Mengakui dan menghormati hak-hak orang lain B. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban C. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan D. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara tolong jawabnya dengan akal sehat dan jangan cari di Google.com yah, lov u &lt;3

13

0.0

Jawaban terverifikasi